Sabtu, 12 Desember 2015

Kisah Alumni : Faris YB ( Angkatan 67 )

Hai semua :D
Posting kali ini cukup istimewa nih, salah seorang alumni kami yaitu Mas Faris ingin berbagi kisahnya mengenai PDT 2011 yang dia ikuti :D Kebetulan rutenya juga Panglima Besar Soedirman, cocok dong sama tahun ini :)


"Perkenalkan nama saya Faris Yusuf Baktiar. Saya ingin menceritakan sedikit pengalaman saya mengikuti Pengembaraan Desember Tradisional tahun 2011 yang mengambil rute gerilya Panglima Besar Jendral Soedirman. 

PDT tahun 2011 merupakan PDT ke tiga yang saya ikuti, dan terakhir saat menjadi siswa SMA. Pengembaraan Desember Tradisional 2011 rute gerilya Panglima Besar Jendral Soedirman di adakan pada tanggal 26 – 29 Desember, dimulai start dari museum dirgantara melewati rute Prambanan, Patuk, Playen, Banyusoco, Panggang, Imogiri, Pleret lalu finish di balai kota Yogyakarta. Hari pertama upacara dilaksanakan ketika itu pukul 8 pagi di lapangan museum dirgantara. Kemudian pemberangkatan di lakukan. Pada hari pertama terdapat 3 pos. hari pertama merupakan hari yang sangat panas pada pagi hari samapi dengan sore hari. Dengan rute yag ditempuh melewati persawahan, dan jalan aspal yanag sangat panas, keadaan tersebut sangat menguras tenaga. Tantangan berikut nya adalah jalur menanjak yang harus di lalui peserta dari pos 3 yang terletak di daerah dekat prambana, menuju patuk dimana jalur tersebut sejauh 8 km dengan tanjakan yang cukup berarti. 

Hari pertama basecamp terletak di SMP Negeri 3 Patuk. Malam hari pertama diadakan final giat prestasi Festival Kesenian Rakyat dan juga asah trampil. Kebetulan saya mengikuti final giat prestasi asah trampil dan syukur Alhamdulillah mendapatkan juara 2. Malam hari pertama di temani dengan hujan yang sangat deras yang menyebabkan kami harus sedikit bekerja ekstra untuk mengamankan barang-barang bawaan kami dari kebasahan. 

Etape kedua dimulai start dari basecamp satu pukul 7 pagi. Udara yang sejuk menemani perjalanan kami dikarenakan semalam hujan turun sangat lebat. Rute yang dilalui menanjak dan menurun melewati daerah dlingo. Ditengah perjalanan saya dan teman-teman satu sangga mencari rambutan yang banyak pada rumah warga sepanjang perjalanan. Tidak jarang warga menwarkan untuk mengambil rambutan yang terdapat di pohon rambutan yang ada di pekarangan rumah mereka. Saat pada waktu makan siang kami menikmati hidangan bakso kuah di rumah warga, yeng memberikan kesan pada saya warga gunungkidul merupakan orang-orang yang ramah. Di perjalanan sulit ditemukan toko untuk mencari persediaan di karenakan rute yang kami lewati cukup masukl menuju desa.

Dikarenakan rute menurun dan menanjak secara simultan lalu di tambah teman-teman dari pangkalan kami dari sangga putri ada yang tidak kuat berjalan sehingga saya dan teman-teman sangga saya harus mendampingi mereka, sehingga perjalanan kami agak sedikit terhambat. Kami berjalan dari pos 3 hingga basecamp 2 yang ada di sd negeri 1 banyusoco ditemani oleh teman-teman dari Saka Bakti Husada.

Kami baru tiba basecamp pada pukul 8 malam. Langsung saja kami mempersiapkan tenda untuk segera beristirahat untuk menempuh rute yang akan di hadapi pada hari ketiga. Kami diuntungkan pada malam kedua ini udara sangat bersahabat dan tidak turun hujan. Hari ketiga pun tiba dan etape ketiga akan dimulai. Perjalanan dimulai pada pukul 7 pagi. Perjalanan kami pada hari ketiga ini langsung disambut hujan saat kami baru satu jam berjalan sehingga perjalanan agak sedikit terhambat dengan turun nya hujan. Jalur yang harus ditempuh cukup berat, jalur menanjak dan melewati pinggir bukit. Jalanan yang becek dan berbatu merupakan tantangan tersendiri. Kami melewati jalur dimana sepanjang 7 km tidak terdapat bangunan apapun maupun pedesaan. Saat kami mencapai pedesaan kami segera mencari air untuk menyegarkan dahaga, kembali warga sekitar menjadi sasaran pencarian air kami. Untung lah kami mendapat 3 liter air mineral siap minum gratis. Perjalanan di lanjutkan dengan jalur menurun dari panggang menuju imogiri. Jalur menurun ini sedikit membuat kaki menjadi cepat pegal karena kami menahan beban yang kami bawa.  Akhir nya sampailah kami di basecamp terkahir yaitu di smp negeri 3 imogiri yang berada di depan kantor kecamatan imogiri. 

Saya dan teman-teman sangga menikmati sekali malam terakhir kami di PDT 2011 ini, meski hujan turun pada malam itu, tidak mematahkan semangat kami untuk menghadapi etape terakhir esok harinya. Saya sempat masuk ke ruang perawatan untuk menlihat keadaan teman saya yang sakit, saya mendapati ternyata pembawa tandu, yang merupakan symbol dari tandu panglima besar jendral sudirman, mengalami kelelahan  yang amat sangat. Hal ini disebabkan merke merasa bahwa tandu tersebut sangat berat, padaha tandu itu terbuat dari sebuah kursi yang di sangga oleh batang bambu. Say sempat juga menemui satu peserta yang kesurupan, entah apa penyebab nya. Bagi saya mungkin, ada yang niat nya tidak lurus atau ada yang pikiran nya kosong dan sedang kelelahan sehingga hal tersebut dapat terjadi. Hari terakhir kami melewati rute dari imogiri, pleret, gambiran, menuju balai kota. Kami dengan semangat berjalan pada hari terakhir ini. Sempat terlalu santai diawal sampai diselip penjaring. Kami kemudian memeprcepat langkah sampai pada pos 2 kami dapat persis berjalan di belakang komandan jalan, lelah tidak kami rasakan. Karena yang kami fikirkan hanya sampai di rumah. 

Sesampai nya di balai kota. Kami berisitirahat sembari menunggu pengunguman giat prestasi dan pengembaraan. Hasil nya 4 trophy berhail kami bawa pulang. Rasa sesal sedikit melintas dalam pikiran karena saya merupakan peserta tertua di pangkalan pada saat itu sudah kelas 3 SMA, dan merasa gagal membimbing adik-adik yang lain, berkaca dari kesuksesan angkatan saya pada tahun lalu yang berhasil membawa pulang 12 piala. Hari itu ditutup dengan canda dan tawa di balai kota ditemani dengan hujan rintik, dan es krim cone yang nikmat. "


Seru banget kan ceritanya ? :D Ditunggu ya kisah-kisah dari alumni lainnya :D
See you!



Ini dia Mas Faris :D
Ini ada video, Pak Prad minta dimasukin, maaf kalau nggak jelas dan nggak menarik :v soalnya video kami yang lucu dan menarik menyimpan aib orang =))) wkwk





#PDTXLIV
#SeAbadPangsarSoedirman
#DKC1205



storyFarisYB
adminHKS

JATUHNYA FIGUR OF EIGHT

Kalian tau apa itu figur of eight ?

Figur of eight adalah sebuah benda yang terbuat dari seenis besi, biasa dipakai untuk single rope technique. Bentuknya mirip angka delapan. (yaiyalah namanya aja figur of eight, masa' mirip angka lima).

 Figur of eight, carabiner, dan alat-alat untuk single rope technique lainnya harus dirawat dengan baik. Kenapa ? Tenang saja, bukan karena ada penunggunya kok *eh. Tapi untuk keselamatan. Jika figur of eight atau carabiner terlalu sering berbenturan atau jatuh, bisa dibilang sudah tidak layak untuk dipakai.

Mungkin bagian luarnya terlihat utuh dan baik-baik saja, tapi bagaimana bagian dalamnya ? Bisa jadi sudah terdapat retakan mikro. Nah, kalau sudah ada retakan mikronya lalu saat kita pakai untuk turun dari ketinggian sekian belas meter dan tiba-tiba retakannya membesar lalu pecah kan nggak lucu. Mengerikan malah.

Bayangkan pengamanmu di ketinggian sekian belas meter itu tiba-tiba pecah, apa yang akan terjadi ? YA JATUHLAH. Kan serem.

Tidak hanya carabiner dan figur of eight, tali carmantel ( tali besar yang dipakai untuk turun atau naik ) juga harus dipakai dengan hati-hati. Jangan diinjak! Kalau sampai terinjak, bisa-bisa pasir masuk ke dalam tali tersebut dan merusak serabut-serabut halus yang ada di dalamnya. Seperti contoh sebelumnya, mungkin luarnya terlihat baik-baik, tapi bagaimana kalau tiba-tiba putus ? Sama mengerikannya dengan carabiner atau figur of eight yang mendadak pecah.

Jadi, selain belajar berbagai hal baru, kita juga belajar agar lebih hati-hati, merawat barang dengan baik, tidak sembrono, dsb di Ambalan. Makanya ayo join Ambalan Yos Sudarso - Kartini  ! (eh malah promosi)

Ini ada sedikit cerita, bisa dibilang lanjutan untuk posting sebelumnya sih. ( SIMULASI PDT 2015 )


Bisakah kau membayangkan perasaan kami saat terus mendengar suara figur of eight yang  terbentur terus menerus samapai akhirnya berhenti di tanah ? Langsung deh figur of eight tersebut kami singkirkan agar tidak tercampur dengan yang masih "sehat".

By the way, figur of eight, carabiner, tali carmantel, dsb mahal lho. Beneran deh. Jadi kau harus merawat barangmu baik-baik ehehe.

Sekian dulu cerita dari kami, sampai jumpa di postinga selanjutnya! :D


Figure of eight


TERSANGKA : WAHYU NAGA (73)

#PDTXLIV
#SeAbadPangsarSoedirman
#DKC1205




adminHKS
artworkHanifiana



Jumat, 11 Desember 2015

Manjat Karetan Yuk!

Hari ini, 11 Desember 2015
Kita belajar Single Rope Technique lagi di pohon Karetan lho :D uwala~

Sebenernya udah dari kemarin kita pengen manjat-manjat Karetan, tapi nggak ada yang berani manjat buat masang. Akhirnya kita panggilah Mas Alim.

Setelah webbing dan tali carmantel terpasang dengan aman di Karetan, kami bergantian naik dengan teknik prusik dan langsung turun dengan teknik heli.

Cukup mengerikan. 

Walau nggak terlalu tinggi, di bagian bawah terdapat banyak batu dan akar-akar, jadi kalau salah posisi waktu turun, sakit juga :v Dan ketika kamu sedang di atas, bingung cara memasang figur of eight di atas pohon, tiba-tiba ada yang menyerukan Bhakti Vidya itu rasanya................ (anak Padmanaba pasti paham :” huhu ).

Tapi biar begitu bikin ketagihan lho :3 pengen lagi deh

Mas Alim (65) memasang webbing



Pinsa Pencoba 2015 nih :D

Bahagianya Wanda....



Mas Haye sedang mengerjakan apa yaaa ??

Maafkan kalau dia pethakilan


Oh iya, ini juga ada foto-foto kita latihan waktu bulan November :D tapi admin lupa tanggalnya, jdi admin gabung di sini aja yaa :) Jadi kita latihan membuat peta lapangan! Pematerinya Mas Yasin (sekarang pakai behel lho :p ). Kita berlatih membuat peta lapangan di Lapangan Bola SMA N 3 Yogyakarta. Walaupun ada yang masih pakai baju adat, mereka tetap semangat latihan lho :D









Semangat dan pantang menyerah dalam menambah ilmu serta pengalaman itu penting, ya nggak  ? :)

#PDTXLIV 
#SeAbadPangsarSoedirman 
#DKC1205 



adminHKS 
official PDT 2015

Kamis, 10 Desember 2015

Simulasi PDT 2015

Halo Readers! Long time no see :D
Hmm... Desember gini mesti ingetnya satu hal. Apalagi kalau bukan
PENGEMBARAAN DESEMBER TRADISIONAL 
a.k.a 
PDT
Jadi, tanggal 8 kemarin setelah selesai UAS hari terakhir, langsung deh pancal buat simulasi :3 Mumpung tanggal 9 libur uhuy.
Simulasinya ngapain ? Jelas jalan-jalan dong :D  

     Sore-sore, tanah basah sisa hujan, tuntutan belajar untuk remidi UAS, Isal lupa bawa sandal malah pakai sepatu PDH, Tata-Fery ngerjain matematika nggak selesai-selesai, dan semua hal yang cukup merepotkan tidak mengahalangi kami untuk melakukan simulasi. Setelah menuntaskan kewajiban di berbagai tempat, kami bersama-sama berjalan dengan tujuan Jembatan Babarsari, yeay (note: tahun sebelumnya juga ke sini, ehe). Kami beragkat dengan niat untuk camping di bawah jembatan, iya di bawah jembatan, tapi hujan terlalu deras. Aku, Disya, dan Dhila (seharusnya menjadi penjaga pos) melakukan survey dahulu ke Jembatan Babarsari naik motor. Lalu kami galau..... banjir bro :( tanahnya teralu lembek untuk dipathok (belakangan kami sadar kalau pathok kami tertinggal di sanggar =))) wkwk ). 

      Kami bertiga putar arah menuju BuPer Babarsari, niatnya mau minta ijin nge-camp. Tapi apa daya ? Ternyata kalau mau nge-camp harus ijin ke kantor resminya yang lokasinya nun jauh di sana. Mungkin kalau hujannya tidak sederas kemarin, tak masalah. Dhila dan Disya sudah kerepotan melihat ditengah hujan yang begitu lebat :v (Aku mah mbonceng jadi nggak terpengaruh, ehe).

      Setelah sekian lama duduk -duduk dalam kegalauan di tengah hujan (alay amat Mbak-_-), kami mencoba mengontak Mas Alim untuk minta solusi. Aku menceritakan masalah kami sedetail mungkin dan jawabannya pada awalnya adalah........... "Aku nggak denger, suaranya nggak jelas nih" KAN SEBEL >:( terus akhirnya chat deh, soalnya telepon bikin kzl.

      Lalu setelah Mas Alim tahu masalahnya, dia mengusulkan agar kami menginap di rumah teman yang dekat dengan lokasi kami. Kami bingung siapa, lalu kami teringat oleh Mas Ucup. Hanya saja kami nggak tahu pasti yang mana rumahnya. Kami coba menghubungi dulu Mas Ucup, tapi tidak ada respon. Kami memutuskan untuk menghampiri teman-teman yang sedang berjalan dan menceritakan masalah tersebut. Untung Dhenab dan Mas Fatwa tahu jalan ke rumah mas Ucup. Yang bermotor alias kami bertiga meneruskan perjalanan dan menunggu di Jembatan Merah. Tapi, karena rombongan Tim Jalan lama terlihat, kami membelikan makan malam dulu. Sambil menunggu makanan, kami melihat teman-teman kami memasuki sebuah masjid untuk sholat. Kami menunggu dan terus menunggu mereka keluar agar kami bisa mengikuti mereka ke rumah Mas Ucup. Makanan pesanan kami sudah siap cukup lama. Kami bosan menunggu terlalu lama. Dhila pun menghubungi Mas Yasin untuk menanyakan rumah Mas Ucup( karena yang bersangkutan tidak membalas pesan kami). DAN TERNYATA RUMAH MAS UCUP DI SAMPING MASJID ITU! PANTES AJA TIM JALAN NGGAK KELUAR-KELUAR :( kan nggelani tiwas wes nunggu suwe tenan :((((((((((((

      Singkat cerita jadilah malam itu kami menginap di rumah Mas Ucup. Ketika Tim Jalan pertama kali tiba di sana, Mas Ucup sedang tidak di rumah :" Jadilah kedua orangtua Mas Ucup cukup kaget. Dan yang namanya anak Ambalan YS-K, mau di mana saja tidurnya, tetap berasa rumah sendiri wkwkwk. Para lelaki, terutama Naga, melakukan kegiatan favorit mereka. Main Kartu -_-. Yang perempuan tidur di ruang tamu, yang laki-laki mengungsi ke masjid (pssst, mereka cemas belum bangun saat adzan subuh, jadilah mereka membuat bilik persembunyian dari meja =))) )
   
      Paginya, setelah nyawa dan kesadaran sudah terkumpul sepenuhnya, kami melakukan pemanasan pagi :D BERJALAN KE JEMBATAN BABARSARI, YEAY! Kami berlatih SRT, membangun bivak, memasak nasi darurat, mengurus administrasi, dsb. :3 Cuacanya berkebalikan dari hari pertama, hari kedua justru panas sekali :v Walau belum mandi, makan seadanya, bibir kering, kulit menghitam, adik-adik 73 tetap bersemangat berlatih SRT denga teknik Heli, walau pada awalnya mereka semua sangat ketakutan hehe.

      Ketika cuaca mulai mendung, kami berbenah dan pulang. Kami pulang dengan naik TJ, tapi karena aku yang dijadikan penunjuk arah sementara aku tipe yang agak buta-arah, jadilah kami memutar cukup jauh padahal sebenarnya bisa lewat jalan yang dekat menuju halte TJ. Di TJ kedua, hanya ada seorang ibu penumpang (selain kami), jadilah kami serasa mencarter bus pribadi hahaha.

       Dan  ketika hampir turun di halte SMP 5, aku alias Hani yang berusia hampir 17 tahun, jatuh agak terguling karena berpegangan kurang kencang :v Untung hanya ada seorang selain kawan-kawanku yang melihat kejadian tersebut ehehe. Sesampainya di sanggar, kami baru tersadar kalau kami sangat mengantuk (malam sebelumnya kami tidur terlalu larut, asyik mengobrol). Kami pun istirahat sejenak dan sholat dzuhur sebelum pulang ke rumah masing-masing :3



     
JALAN-JALAN PAGI


serius amat dek merhatiinnya =)))

di bawah Jembatan Babarsari

Our boys's favorite game

Tata yang ketakutan saat mencoba teknik heli

Chef Naga sedang beraksi
Dhenab sibuk menyelesaikan administrasi :3

Nasi hasil masakan darurat + Telur + Bawang merah dan putih yang dimasukan belakangan :v

Cresti mencoba teknik prusik

Like a boss banget ya Pak Pradana ? :)))

HAI :D

Mas Yasin, gitaris kami dan Mas Fatwa yang pintar :D

Aku menyebutnya sebagai " RUPO KESEL "

enaknya tidur di bus pribadi :3





#PDTXLIV
#SeAbadPangsarSoedirman
#DKC1205 


storyHanifiana


Kamis, 26 November 2015

26 November 2015


Hmm... Hari ini hari Kamis ya ?
Kayaknya ada sesuatu deh, tapi lupa......
Kamis ada apaan ya ?



Oh iya! KAMIS = LATIHAN RUTIN AMBALAN :3
Hari ini, kita latihan buat bivak! Yeay :D
Tapi berhubung kami tidak tega (dan tidak berani ) merusak konblok agar bisa menancapkan pathok, jadilah hanya dipegangi saja :D Sebenarnya bisa saja kami berlatih di Lapangan Bola, tapi sedang dipakai :( Tapi tak masalah, yang terpenting kan ilmunya :3 

“PRACTICE MAKE PERFECTS”

Bivak kami kali ini dibuat menggunakan flysheet, bukan ponco, agar bisa menampung banyak orang. Fyi, kami menghabiskan banyak waktu untuk mencari flysheet (note: semacam terpal, tapi tipis, tahan air, besar, jadi daya tampung lebih banyak dari ponco) . Padahal flysheet tersebut terlihat sangat jelas, hanya saja kami lupa kalau itu flysheet dan jutru menganggapnya terpal biasa :”) untunglah Dita sangat teliti sehingga akhirnya kami sadar kalau itu flysheet bukannya terpal. Maklum warnanya gelap-gelap gitu :v

Bivak itu bisa dibilang tenda darurat. Lebih sederhana, lebih praktis, lebih mudah dibongkar daripada tenda biasa. Jadi, di PDT besok kita bakal tidur di bivak, soalnya pindah-pindah :3

Selain membuat bivak, kami juga berlajar ilmu packing dan memasak darurat. Dhenab menjelaskan sambil gambar-gambar gitu di bukunj, jadinya lucu, ehehe :3 Tadinya, kami juga berniat mempraktekan memasak nasi darurat ala-ala PDT. Tapi........ berasnya tertinggal.......... Walau ada kompor, gas, plastik, air, dan nesting kalau tanpa beras mana bisa menjadi nasi :” uhuhuhu. Mau beli di kantin, eh berasnya udah pada habis, memang kayaknya belum nasib kita buat latihan masak nasi hari ini :”

Eh, Kalian tahu nasi darurat ala-ala PDT ? :3 

Jadi, nasinya tidak dimasak dengan cara biasa, tetapi pakai plastik. Semacam lontong begitu. Kurang sehat memang, tapi namanya juga masak darurat. Praktis, cepat, simple :D By the way, kami menyebutnya ala-ala PDT karena kami juga pertama mengenalnya karena PDT 2014 ehehe :)

Ngomong-ngomong, hari ini Naga terlihat suntuk, muram, dan lelah. Kami kira dia sakit, ternyata dia hanya kurang tidur :v Jarang-jarang si Naga terlihat tidak sedang bermain kartu, dia malah terkapar di sanggar wkwk =)))

Walaupun sudah mendekati PDT, latihan ini juga ditujukan untuk Ambalan non-peserta PDT, kan supaya ilmunya merata :D Jadi semua bisa, kalau suatu saat nge-camp bareng kan bisa masak semua, bisa bangun tenda semua :3 Bisa dibilang materi hari ini adalah materi survival alias bertahan hidup :v Manfaatnya cukup banyak lho selain untuk PDT :) Belajar memasak, belajar sederhana, belajar hidup praktis, siap dalam berbagai kondisi, dan masih banyak lagi. Nggak rugi deh buat dipelajari, meskipun bukan untuk anak pramuka ataupun pecinta alam. Ilmu kan tak ada yang sia-sia ( kecuali ilmu hitam :v wkwk ) selama kita bisa memanfaatkannya dengan baik :3

 Ini dia foto-foto kegiatan kita hari ini :D 






#PDTXLIV

#SeAbadPangsarSoedirman

#DKC1205


Maaf ya foto-fotonya kurang bagus, maklum cuma pakai kamera HP :3



adminHKS
 

Sabtu, 11 April 2015

Selamat Ulang Tahun Endang!

Hari ini Endang Sri Rahayu berusia 16 tahun :D
Pada awalnya tidak ada yang menyadari hal ini. Tiba-tiba Mbak Vidi (67) datang saat kami sedang latihan rutin. Kakak kami yang satu itu memberi tahu kami dan sudah menyiapkan berbagai hal.
Singkat cerita dengan kerjasama bersama alumni juga, Endang berhasil diikat di pohon dan diguyur dengan air. Dia berusaha melepaskan ikatan tali-tali itu. Karena Endang kuat, dia dengan mudah melepaskannya. Tapi semua langsung mengikatnya kembali. Setelah diusili sedemikian rupa, Endang pun diberi kue oleh Mbak Vidi.
Wajah Endang itu antara kesal, senang, dan kaget. 
Haha, selamat ulang tahun Ndang!
Setelah itu kami mengadakan Pelantikan Calon Tegak terhadap Mas Yasin, Jourdan, Aldhy, dan Irma. Selamat menjadi bagian dari keluarga kami :)



adminHKS

Jumat, 10 April 2015

PERALATAN KEMAH

Mau berkemah ? Pahami  dulu apa tujuan berkemah, apakah sekedar rekreasi atau berkemah dengan banyak acara kegiatan. Lalu apa saja yang harus dibawa ?

Dan perlengkapan tersebut adalah :

1. Ransel, gunakan ransel yang ringan dan anti air.
2. Pakaian perjalanan; bawalah pakaian dengan bahan yang kuat dan mempunyai banyak kantong.
3. Pakaian tidur; selain training pack, bawa juga sarung untuk penahan dingin dan sholat, bagi yang beragama islam.
4. Jaket tebal, dari bahan nilon berlapis kain dan berponco.
5. Kantung tidur (sleeping bag) dan alas tidur (matras).
6. Pakaian cadangan; masukan dalam plastic.
7. Peralatan makan; piring, sendok, garpu, gelas/mug, tempat air.
8. Peralatan mandi; gayung, sabun, sikat gigi, pasta gigi, sandal, handuk.
9. Peralatan masak; misting, kompor spiritus, kompor paraffin.
10. Sepatu; gunakan sepatu yang menutupi mata kaki.
11. Kaos kaki; membawa cadangan kaos kaki dan simpan dalam plastic.
12. Sarung tangan; untuk pelindung dan penahan dingin.
13. Topi.
14. Senter; selain utnuk penerangan, berguna juga untuk memberi isyarat.
15. Peluit; berguna untuk berkomunikasi.
16. Korek api; baik itu korek api gas atau korek api kayu dan simpan dalam tabung bekas film agar aman.
17. Ponco; berguna untuk jas hujan, tenda darurat, alat tidur dan lain-lain. Jika tidak ada ponco, bawalah plastic tebal selebar taplak meja.
18. Obat-obatan pribadi.

Kalo kamu berkemah, ya tentu saja harus bawa tenda dan  sebelum berangkat tenda diperiksa dahulu apakah masih bagus atau  sudah banyak dengan lubang/ robek. Berapa kebutuhan tali dan pasak serta tongkat/ bambu untuk mendirikan tenda. Jika Kotor tenda harus dicuci dahulu, agar dapat ditempati dengan nyaman dan sehat. Sebelum berangkat,  perlengkapan/ barang di cek, jangan ada yang

Dalam berkemah harus tahu tujuan, kebutuhan, kondisi dan situasi saat ini. Waktu lama berkemah, dan lokasi tujuan  ikut menentukan barang apa saja yang harus dibawa, jadi persiapkan dirimu dari sekarang .

(sumber: pramukanet.org dan perubahan seperlunya)



adminHKS
artikelbyPradanaYosSudarso





www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net