Hai semua :D
Posting kali ini cukup istimewa nih, salah seorang alumni kami yaitu Mas Faris ingin berbagi kisahnya mengenai PDT 2011 yang dia ikuti :D Kebetulan rutenya juga Panglima Besar Soedirman, cocok dong sama tahun ini :)
"Perkenalkan nama saya Faris Yusuf Baktiar. Saya ingin menceritakan sedikit pengalaman saya mengikuti Pengembaraan Desember Tradisional tahun 2011 yang mengambil rute gerilya Panglima Besar Jendral Soedirman.
PDT tahun 2011 merupakan PDT ke tiga yang saya ikuti, dan terakhir saat menjadi siswa SMA. Pengembaraan Desember Tradisional 2011 rute gerilya Panglima Besar Jendral Soedirman di adakan pada tanggal 26 – 29 Desember, dimulai start dari museum dirgantara melewati rute Prambanan, Patuk, Playen, Banyusoco, Panggang, Imogiri, Pleret lalu finish di balai kota Yogyakarta. Hari pertama upacara dilaksanakan ketika itu pukul 8 pagi di lapangan museum dirgantara. Kemudian pemberangkatan di lakukan. Pada hari pertama terdapat 3 pos. hari pertama merupakan hari yang sangat panas pada pagi hari samapi dengan sore hari. Dengan rute yag ditempuh melewati persawahan, dan jalan aspal yanag sangat panas, keadaan tersebut sangat menguras tenaga. Tantangan berikut nya adalah jalur menanjak yang harus di lalui peserta dari pos 3 yang terletak di daerah dekat prambana, menuju patuk dimana jalur tersebut sejauh 8 km dengan tanjakan yang cukup berarti.
Hari pertama basecamp terletak di SMP Negeri 3 Patuk. Malam hari pertama diadakan final giat prestasi Festival Kesenian Rakyat dan juga asah trampil. Kebetulan saya mengikuti final giat prestasi asah trampil dan syukur Alhamdulillah mendapatkan juara 2. Malam hari pertama di temani dengan hujan yang sangat deras yang menyebabkan kami harus sedikit bekerja ekstra untuk mengamankan barang-barang bawaan kami dari kebasahan.
Etape kedua dimulai start dari basecamp satu pukul 7 pagi. Udara yang sejuk menemani perjalanan kami dikarenakan semalam hujan turun sangat lebat. Rute yang dilalui menanjak dan menurun melewati daerah dlingo. Ditengah perjalanan saya dan teman-teman satu sangga mencari rambutan yang banyak pada rumah warga sepanjang perjalanan. Tidak jarang warga menwarkan untuk mengambil rambutan yang terdapat di pohon rambutan yang ada di pekarangan rumah mereka. Saat pada waktu makan siang kami menikmati hidangan bakso kuah di rumah warga, yeng memberikan kesan pada saya warga gunungkidul merupakan orang-orang yang ramah. Di perjalanan sulit ditemukan toko untuk mencari persediaan di karenakan rute yang kami lewati cukup masukl menuju desa.
Dikarenakan rute menurun dan menanjak secara simultan lalu di tambah teman-teman dari pangkalan kami dari sangga putri ada yang tidak kuat berjalan sehingga saya dan teman-teman sangga saya harus mendampingi mereka, sehingga perjalanan kami agak sedikit terhambat. Kami berjalan dari pos 3 hingga basecamp 2 yang ada di sd negeri 1 banyusoco ditemani oleh teman-teman dari Saka Bakti Husada.
Kami baru tiba basecamp pada pukul 8 malam. Langsung saja kami mempersiapkan tenda untuk segera beristirahat untuk menempuh rute yang akan di hadapi pada hari ketiga. Kami diuntungkan pada malam kedua ini udara sangat bersahabat dan tidak turun hujan. Hari ketiga pun tiba dan etape ketiga akan dimulai. Perjalanan dimulai pada pukul 7 pagi. Perjalanan kami pada hari ketiga ini langsung disambut hujan saat kami baru satu jam berjalan sehingga perjalanan agak sedikit terhambat dengan turun nya hujan. Jalur yang harus ditempuh cukup berat, jalur menanjak dan melewati pinggir bukit. Jalanan yang becek dan berbatu merupakan tantangan tersendiri. Kami melewati jalur dimana sepanjang 7 km tidak terdapat bangunan apapun maupun pedesaan. Saat kami mencapai pedesaan kami segera mencari air untuk menyegarkan dahaga, kembali warga sekitar menjadi sasaran pencarian air kami. Untung lah kami mendapat 3 liter air mineral siap minum gratis. Perjalanan di lanjutkan dengan jalur menurun dari panggang menuju imogiri. Jalur menurun ini sedikit membuat kaki menjadi cepat pegal karena kami menahan beban yang kami bawa. Akhir nya sampailah kami di basecamp terkahir yaitu di smp negeri 3 imogiri yang berada di depan kantor kecamatan imogiri.
Dikarenakan rute menurun dan menanjak secara simultan lalu di tambah teman-teman dari pangkalan kami dari sangga putri ada yang tidak kuat berjalan sehingga saya dan teman-teman sangga saya harus mendampingi mereka, sehingga perjalanan kami agak sedikit terhambat. Kami berjalan dari pos 3 hingga basecamp 2 yang ada di sd negeri 1 banyusoco ditemani oleh teman-teman dari Saka Bakti Husada.
Kami baru tiba basecamp pada pukul 8 malam. Langsung saja kami mempersiapkan tenda untuk segera beristirahat untuk menempuh rute yang akan di hadapi pada hari ketiga. Kami diuntungkan pada malam kedua ini udara sangat bersahabat dan tidak turun hujan. Hari ketiga pun tiba dan etape ketiga akan dimulai. Perjalanan dimulai pada pukul 7 pagi. Perjalanan kami pada hari ketiga ini langsung disambut hujan saat kami baru satu jam berjalan sehingga perjalanan agak sedikit terhambat dengan turun nya hujan. Jalur yang harus ditempuh cukup berat, jalur menanjak dan melewati pinggir bukit. Jalanan yang becek dan berbatu merupakan tantangan tersendiri. Kami melewati jalur dimana sepanjang 7 km tidak terdapat bangunan apapun maupun pedesaan. Saat kami mencapai pedesaan kami segera mencari air untuk menyegarkan dahaga, kembali warga sekitar menjadi sasaran pencarian air kami. Untung lah kami mendapat 3 liter air mineral siap minum gratis. Perjalanan di lanjutkan dengan jalur menurun dari panggang menuju imogiri. Jalur menurun ini sedikit membuat kaki menjadi cepat pegal karena kami menahan beban yang kami bawa. Akhir nya sampailah kami di basecamp terkahir yaitu di smp negeri 3 imogiri yang berada di depan kantor kecamatan imogiri.
Saya dan teman-teman sangga menikmati sekali malam terakhir kami di PDT 2011 ini, meski hujan turun pada malam itu, tidak mematahkan semangat kami untuk menghadapi etape terakhir esok harinya. Saya sempat masuk ke ruang perawatan untuk menlihat keadaan teman saya yang sakit, saya mendapati ternyata pembawa tandu, yang merupakan symbol dari tandu panglima besar jendral sudirman, mengalami kelelahan yang amat sangat. Hal ini disebabkan merke merasa bahwa tandu tersebut sangat berat, padaha tandu itu terbuat dari sebuah kursi yang di sangga oleh batang bambu. Say sempat juga menemui satu peserta yang kesurupan, entah apa penyebab nya. Bagi saya mungkin, ada yang niat nya tidak lurus atau ada yang pikiran nya kosong dan sedang kelelahan sehingga hal tersebut dapat terjadi. Hari terakhir kami melewati rute dari imogiri, pleret, gambiran, menuju balai kota. Kami dengan semangat berjalan pada hari terakhir ini. Sempat terlalu santai diawal sampai diselip penjaring. Kami kemudian memeprcepat langkah sampai pada pos 2 kami dapat persis berjalan di belakang komandan jalan, lelah tidak kami rasakan. Karena yang kami fikirkan hanya sampai di rumah.
Sesampai nya di balai kota. Kami berisitirahat sembari menunggu pengunguman giat prestasi dan pengembaraan. Hasil nya 4 trophy berhail kami bawa pulang. Rasa sesal sedikit melintas dalam pikiran karena saya merupakan peserta tertua di pangkalan pada saat itu sudah kelas 3 SMA, dan merasa gagal membimbing adik-adik yang lain, berkaca dari kesuksesan angkatan saya pada tahun lalu yang berhasil membawa pulang 12 piala. Hari itu ditutup dengan canda dan tawa di balai kota ditemani dengan hujan rintik, dan es krim cone yang nikmat. "
Seru banget kan ceritanya ? :D Ditunggu ya kisah-kisah dari alumni lainnya :D
See you!
Ini dia Mas Faris :D |
Ini ada video, Pak Prad minta dimasukin, maaf kalau nggak jelas dan nggak menarik :v soalnya video kami yang lucu dan menarik menyimpan aib orang =))) wkwk
#PDTXLIV
#SeAbadPangsarSoedirman
#DKC1205
storyFarisYB
adminHKS